![]() |
Dibawa arus sungai, jembatan kuno peninggalan zaman Belanda putus. (Fot: istimewa) |
Jembatan penghubung sepanjang 130 meter itu putus setelah diterjang arus sungai Bengawan Solo sehingga membuat aktivitas warga sangat terganggu.
Sebelum putus, jembatan kuno peninggalan zaman Belanda itu memang sudah mengalami keretakan di 2 bagian pilarnya hingga ambles sedalam 20 centi meter.
Dulu, jembatan menghubungkan Kelurahan Patihan-Kelurahan Sogaten Kecamatan Manguharjo ini merupakan akses lori tebu ke pabrik gula Rejo Agung dan statusnya berada di bawah pembinaan Balai Besar Bengawan Solo.
Lewat account media sosial Facebook (FB) resminya Walikota Madiun Maidi menyampaikan akibat jembatan itu ambruk akses jalan benar-benar terputus.
"Saya mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi kejadian (jembatan). Apalagi cuma untuk menonton kondisi jembatan. Berbahaya, "imbaunya.
Untuk itu, Walikota Madiun mengimbau untuk sementara masyarakat mengakses jalan dari Patihan menuju Sogaten atau sebaliknya bisa melewati Jembatan Prambanan. "Tetap utamakan keselamatan diri dengan melewati rute yang aman, "imbuhnya. (Tim/gw)